Pada tahun 2024 pemerintah mengalokasikan kuota impor 2 juta ton beras.
Hal ini diucapkan Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Budi Waseso.
Besaran impor besar akan ditentukan oleh pengaruh musim yang mempengaruhi produksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat ini cadangan beras di Bulog sebanyak 1,7 juta ton dan akan ditambah 500, 600 ribu ton.
Tujuan impor ini adalah untuk menurunkan harga besar di pasar.
Hasil produksi panen raya dari berbagai daerah sangat diperlukan.
Agar harga jual beras bisa ditekan dan meringankan masyarkat.
Perlu diketahui bahwa panen raya musim depan akan dimulai bulan maret 2024.
Sebelumnya “Presiden Jokowi juga menyampaikan kuota untuk impor.
kuota ya, jangan dikatakan pasti impor. Untuk jamin keamanan.
Bulog dikasih penugasan Untuk tahun depan, yaitu mengimpor 2 juta,” kata Buwas, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (12/10/2023).
Buwas, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa impor ini untuk menjaga keamanan stok beras di tengah kemarau berkepanjangan.
Ia kemudian menegaskan impor ini akan dilakukan jika memang dibutuhkan.
Buwas menyebut Bulog terus mengikuti perkembangan cuaca serta perkembangan produksi pertanian.
“Tapi kita enggak mau ambil risiko. Manakala memang prediksinya kurang, ya kita datangkan sesuai kekurangannya itu,” ujar mantan Kepala Bareskrim Polri itu.
Tahun depan Bulog juga akan menyalurkan bantuan pangan kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat pada Januari-Maret 2024.
Jadi, Buwas kembali menekankan bahwa impor ini untuk menjamin ketersediaan pangan.
“Bukan pemerintah ini senang impor. Tidak. Tapi untuk jamin ketersediaan, kepastian, kecukupan pangan, khususnya beras, betul betul ada,” tegasnya
Sumber Berita : bulog.co.id