Konflik Israel dan Palestina semakin parah setelah negara lain ikut andil dalam pertikaian tersebut.
Somasi internasional seakan tidak pernah di gubris oleh Israel yang sudah melakukan serangan yang membabi buta.
Perdana Menteri Belanda Dick Schoof pada Selasa mendesak mitra Israel nya Benjamin Netanyahu.
Untuk menyetujui gencatan senjata di Jalur Gaza agar tidak terjadi peningkatan ketegangan di Timur Tengah.
School menulis pada X dia mengadakan “percakapan yang baik” dengan Netayahu.
Dia menekankan “pentingnya keamanan Israel bagi Belanda”, usai dirinya melakukan panggilan telepon.
PM Belanda itu menggarisbawahi “kebutuhan mendesak untuk mencegah eskalasi lebih jauh di Timur Tengah” dan meminta agar lingkaran kekerasan dan pembalasan dihentikan.
“Penting bagi para pihak untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata segera di Gaza,
Serta membebaskan para sandera dan mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat Gaza yang menderita tanpa hambatan,”
Diucapkan Schoof, memastikan bahwa negaranya “mendukung segala upaya mencapai gencatan senjata.”
Selama berbulan-bulan, Amerika Serikat, Qatar dan Mesir telah berusaha membantu Israel dan Hamas.
Yang mencapai kesepakatan untuk memastikan terjadinya pertukaran sandera dan gencatan senjata.
Selain itu juga untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza dan wilayah konflik.
Namun, upaya mediasi terhenti karena penolakan Netanyahu untuk memenuhi tuntutan Hamas mengakhiri perang.
Konflik tersebut telah mengakibatkan kematian lebih dari 40.170 warga Palestina.
Yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 92.740 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.