PROLOG
Keberuntungan itu tidak ada
Hadiah itu tidak ada
Ketika keduanya datang
Itu adalah Pertanda kalian telah dieksploitasi
Ketika saya terbangun dari tidur saya baru menyadari bahwa pagi ini saya mempunyai kewajiban sebagai individu konkret untuk beraktivitas.
Segera saya ke kamar mandi untuk buang air kecil dan kemudian saya bernafas dengan lega. Kemudian meneguk segelas air putih hangat dan Segarrrr, kondisi ini ditunjang dengan hirupan udara pagi yang sejuk membuat saya merasa Bahagia dan sehat.
Diufuk timur Matahari bersinar dan telah menyalurkan kehangatan kepada semua makhluk tanpa kecuali , dalam artian tidak ada berlaku diskriminasi.
Dengan secangkir kopi panas dan sebungkus rokok DJI SAM SOE mulailah saya merangkai tindakan tindakan produktif dalam rangka ada dan menjadi
Dibenak saya muncul Suatu pemikiran Bahwa inilah kelimpahan materi yang saya miliki sehingga saya mempunyai kebebasan untuk menggunakannya
Namun ada suatu pertanyaan yang juga muncul, apakah yang terjadi jika ketika bangun tidur saya tidak mendapati materi yang saya butuhkan itu???? Tentunya saya akan menderita.
Dalam bahasa marxis dinamakan berada pada situasi Kelangkaan
Kelimpahan dan kelangkaan inilah yang kemudian dinamakan dengan materialisme historis DIALEKTIS, Inilah awal bahasa Para marxian yang mengatakan bahwa manusia adalah endapan endapan dari struktur sosial ekonomi.
Definisi Para marxian itu memang benar benar dan definitif, karena jika dilihat dari aktivitasnya seluruh anak-anak manusia konkret ini serba materi atau dengan bahasa yang keren manusia itu totalitas keberadaannya adalah materi( disebut juga sebagai benda benda ekonomi).
Kemudian pertanyaan timbul, apakah Marxisme itu adalah suatu situasi Kelangkaan saja??? TIDAK.
Apakah Marxisme itu adalah suatu situasi kelimpahan??? Tidak.
Marxisme memberikan Penjelasan dengan jelas bahwa kelimpahan dan kelangkaan itu adalah Hukum Rasional Sejarah yang terus menerus berdialektika disepanjang jalan sejarah yang Tiada berbatas.
Setiap anak anak manusia yang tinggal di muka bumi ini adalah marxistis namun belum tentu komunistis
Ada buku kecil yang menjadi pedoman para komunistis yang bernama Buku Merah yang diberi nama Manifesto Komunis, kemudian ada juga buku besar karangan Karl Marx yang diberi nama DAS KAPITAL.
Namun Marxisme sendiri dalam artian seorang marxian adalah seorang yang percaya kepada Marxisme dengan buku besar yang diberi nama materialisme historis DIALEKTIS.
Marxisme adalah keniscayaan sejarah
Marxisme adalah gerak sejarah kehidupan sosial manusia yang konkret
Dari Mark kita bisa belajar tentang gerak materi yang memasuki sendi sendi kehidupan sosial anak anak manusia didalam HISTORISITASNYA
Kemudian substansi didalam pergerakannya mengalami Suatu benturan benturan yang kontradiktif dengan situasi sosial konkret.
Buku DAS KAPITAL diawali dengan Bahasa yang keren yaitu: BENDA benda Ekonomi telah mengalami transformasi dan distribusi Kepada struktur struktur ekonomi
Didalam Manifesto Komunis diawali dengan bahasa yang mengerikan yaitu: KETIKA Komunisme Menghantui Dunia, sedangkan materialisme historis DIALEKTIS diawali dengan bahasa: pada kelangkaan dan kelimpahan
Kesalahpahaman yang terjadi di publik Indonesia tentang Marxisme sampai saat ini belum selesai meskipun Negara sendiri sudah menyatakan bahwa kecelakaan sejarah yg terjadi di Era kepemimpinan Soekarno tentang keterlibatan Partai Komunis Indonesia didalam peristiwa Gerakan tiga puluh September ( ada juga yang menyebutkan gerakan satu Oktober) dinyatakan sebagai perjalanan sejarah kelam bangsa ini, dan Negara’ secara resmi minta maaf atas terjadinya tragedi tersebut, namun ditingkat masyarakat dan beberapa komponen bangsa masih menganggap bahwa Gestok th 1965 itu adalah bentuk penghianatan Partai Komunis Indonesia kepada bangsa dan negara. Hal tersebut mengakibatkan komunisme dianggap sebagai anti Pancasila.
Dan dari virus mental yang disebarkan oleh Rejim Suharto selama 30 tahun membuat banyak anak anak Bangsa yang ketakutan dengan komunisme tanpa ada filterisasi pemikiran.
Jangankan membaca karya besar dari Karl Mark, mendengar nama saja sudah takut, seolah komunis itu hantu yang mengerikan dan Foto foto Karl Mark dianggap sebagai Drakula Idiologis yang Kejam.
Dan sampai saat ini pula banyak orang di Indonesia masih beranggapan bahwa komunisme adalah Anti Tuhan dan anti Agama.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa doktrin yang diterapkan oleh Rejim Suharto selama 30 tahun tentang bahaya LATEN Komunis telah Sukses.
Kesuksesannya boleh dikatakan telah sanggup menyerang kesadaran hampir setiap anak anak Bangsa di Negara kesatuan Republik Indonesia ini.
Namun ketika pintu dan jendela Dunia dibuka oleh momen historis yang bernama DIGITALISASI maka mulailah ada suatu situasi yang lebih kondusif didalam memandang Marxisme khususnya tentang sikap mental anak anak Bangsa terhadap Komunisme,
Tulisan ini hanya sekadar mengingatkan bahwa yang Kita pelajari tidak harus dipercayai
Saya sebagai yang percaya kepada Pancasila, bolehlah kiranya mempelajari idiologi idiologi Besar Dunia termasuk mempelajari Liberalisme dan sebagainya.
Inilah sekelumit tentang Marxisme sepanjang yang saya mengerti.
Penulis
Djoko Sukmono
Badan Pendidikan dan Pelatihan
Gerakan Pemuda Nasionalis Marhaenis
( NASMAR )