Masyarakat yang ada di Indonesia sangat majemuk dan memiliki banyak karakter.
Karena masyarakat tumbuh dan besar berdasarkan latar belakang ekonomi dan pendidikan yang berbeda.
Serapan ilmu dan psikologi yang dipengaruhi oleh faktor ekonomi membentuk pola masyarakat.
Sehingga tercipta kebiasaan sosial yang menentukan pola pikir dan perilaku masyarakat itu sendiri.
Untuk mengakomodir semua kebutuhan dari lapisan masyarakat terbawah maka disusunlah organisasi.
Yaitu RT (Rukun Tetangga) dan RW ( Rukun Warga) agar kepentingan masyarakat cepat terselesaikan.
Ketika diamati secara seksama tugas yang disandang oleh RT dan RW sangat berat dan beresiko.
Apalagi berkaitan dengan bantuan sosial yang diberikan pemerintah melalui kementerian terkait.
Pasti ada saja stigma negatif yang ditujukan kepada Ketua RT dan RW terkait keadilan.
Ada masyarakat yang memandang bantuan hanya diberikan kepada kerabat dan keluarga pengurus RT dan RW saja.
Padahal RT dan RW memberikan bantuan kepada penerima sesuai dengan nama yang sudah ditetapkan.
Naikkan Gaji Pengurus RT dan RW Diseluruh Indonesia.
Tugas berat yang harus dilakukan oleh RT dan RW sudah saatnya mendapat perhatian dari pemerintah.
Langkah ini harus segera dilakukan demi tercapainya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Karena peran mereka sangat penting dalam melastarikan nilai-nilai budaya gotong-royong di masyarakat.
Selain itu juga Memelihara nilai-nilai kekeluargaan dalam kehidupan bermasyarakat agar rukun.
Serta Menjadi sarana untuk menunjang kesejahteraan masyarakat dengan mengemban potensi swadaya masyarakat yang ada.
Selain gaji yang harus dinaikkan, diperlukan juga strategi pendidikan RT dan RW di setiap daerah.
Agar mereka mampu menganalisa dan menghitung potensi sumberdaya alam dan sumber daya manusia untuk dikelola dengan baik.
Penulis
Sugiono
Ketua Divisi Advokasi Petani
Pusat Kajian Marhaenis