Kerasnya kompetisi sepak bola dan fanatisme pendukung yang tinggi semakin menambah dinamika olahraga.
Tidak jarang para pendukung sengaja melakukan tindakan rasis untuk menurunkan mental pemain lawan.
Padahal semua pihak bahwa Hak Azasi Manusia berdiri tegak tanpa melihat Suku, Agama, Ras dan Warna kulit.
Menyikapi hal tersebut Presiden FIFA Gianni Infantino pada Kamis beberapa waktu lalu menyerukan bahwa.
Semua pihak harus bersama melawan rasisme yang masih terjadi di pertandingan olahraga, khususnya sepak bola.
Setelah beberapa kali pelecehan yang dialami penyerang Real Madrid dan timnas Brazil Vinicius Junior.
Infantino dalam pertemuannya dengan Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (CONMEBOL) menyatakan bahwa.
Maraknya kasus rasisme menunjukkan masih ada “masalah” dalam olahraga tersebut.
“Kami harus bersatu melawan rasisme,” katanya pada sebuah acara di Asuncion yang dihadiri Presiden Uruguay dan Paraguay,
Yang akan menjadi tuan rumah pertandingan perdana Piala Dunia 2030 bersama Argentina.
“Vinicius dan yang lainnya menderita. Tidak ada alasan untuk melakukan serangan tersebut.
Kami harus bersatu melawan kekerasan itu,” kata Infantino sebagaimana diwartakan AFP, Jumat.
Bulan lalu, Spanyol dan Brazil menyelenggarakan pertandingan persahabatan di Madrid.
Untuk meningkatkan kesadaran pecinta sepak bola agar bersama-sama mencegah tindakan rasialisme.
Sebelum pertandingan itu, Vinicius mengatakan keinginannya untuk bermain sepak bola semakin menurun.
Seiring meningkatnya insiden pelecehan rasial yang ditujukan kepadanya di Spanyol.
Pemain kulit berwarna lainnya juga mengalami pelecehan di Eropa, Brazil, dan negara lain dalam beberapa bulan terakhir.