Dinamika politik terus berkembang seiring dengan banyaknya peristiwa yang dianggap menguntungkan sebelah pihak.
Bukan hanya dari faktor koalisi atau sikap politik saja namun segi sejarah juga mendapat perhatian yang serius.
Disatu sisi Ketua Pengurus Besar Nahdlaltul Ulama (NU) Umarsyah memastikan bahwa.
Pansus yang mengurus hubungan antara PBNU dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mulai bekerja, Rabu.
“Memang mulai besok tim yang dipimpin KH Anwar Iskandar bekerja.
Kita lihat saja besok di kantor PBNU,” ucap Umarsyah saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Informasi tim tersebut mulai bekerja mencuat ketika beredar surat berkop PBNU.
Yang berisi pemanggilan terhadap Mantan Sekjen PKB Muhammad Lukman Edy.
Pemanggilan Lukman Edy dilakukan PBNU berdasarkan keputusan Rapat Pleno PBNU tanggal 20-21 Muharram 1446 H/27-28 Juli 2024 M.
Lukman diminta datang ke ruang rapat lantai 5 gedung PBNU di kawasan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (31/7).
“Dengan ini kami mengundang kehadiran bapak untuk memberikan keterangan.
Mengenai masalah hubungan Nahdlatul Ulama dan Partai Kebangkitan Bangsa,” ujar isi surat tersebut.
Sebelumnya, PBNU memang telah berencana membentuk tim lima atau pansus.
Pansus tersebut bertujuan untuk merebut PKB agar kembali kepada ideologi awalnya.
Elit PBNU melihat PKB tidak lagi berada dalam jalur ideologi NU dan hanya dikuasai oleh Muhaimin Iskandar serta kroni-kroninya saja.
Pembentukan pansus ini akan menyerupai tim yang awalnya melahirkan PKB di masa lalu.
Pansus ini pun dipastikan akan bekerja secara efektif ketika mendapatkan persetujuan dari Rais Aam KH Miftachul Ahyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
Masyarakat berharap agar dinamika ini bisa diselesaikan dengan bijaksana sehingga menemukan solusi terbaik.