Untuk mendalami pemikiran Bung Karno maka bisa dikaji melalui narasi pidato yang disampaikan sejak muda sebelum dia menjadi Presiden.
Banyak bahasa perlawanan dan revolusi yang dimasukkan kedalam pola pikir rakyat sehingga menjadi kerangka berpikir nasional.
Pada waktu itu setiap rakyat selalu setia dan menunggu Bung Karno pidato meskipun memakan waktu lama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rakyat berbondong bondong menuju lokasi tempat singa podium akan menyampaikan orasi dan pesan revolusinya.
Organisasi Massa Marhaen / Nasionalis dari tingkat Pelajar dan Masyarakat
Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI)
organisasi ini melebur menjadi Pramuka, didirikan oleh Dr Moewardi pada 13 September 1930 di Solo.
Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI)
Organisasi kesiswaan yang lahir 2 Januari 1959 ini pada sejarahnya merupakan gabungan Gerakan Siswa Nasional (GSN) yang berpusat di Surabaya dan Ikatan Pelajar Nasional Indonesia (IPNI) yang berpusat di Jogjakarta.
Gerakan Pemuda Marhaenis (Pemuda Marhaenis)
Organisasi Kepemudaan berazaskan Marhaenisme ini di lahirkan Tahun 1947 dg nama Pemuda Demokrat Indonesia.
Pada Kongres Partai Nasional Indonesia (PNI) ke-X tahun 1963 di Purwokerto, Jawa Tengah dalam rekomendasinya menghendaki adanya kejelasan hubungan antara ormas-ormas se-asas dengan Partai Nasional Indonesia maka didalam Kongres Pemuda Demokrat Indonesia Ke-IX tahun 1963 di Solo, Jawa Tengah memutuskan bahwa Pemuda Demokrat Indonesia menjadi :
Merubah nama PEMUDA DEMOKRAT INDONESIA menjadi GERAKAN PEMUDA MARHAENIS dan berasaskan marhaenisme. Merubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga organisasi disesuaikan dengan AD/ART PNI.
Pada tahun 1998 kader – kader GPM melakukan deklarasi di Semarang dan mengangkat Rachmawati Soekarnoputri, sebagai Ketua Umum.
Pada tanggal 10 -11 November 2018 dilaksanakan Deklarasi Kebangkitan Kembali Eksistensi Gerakan Pemuda Marhaenis dan Rapat Konsolidasi Nasional setingkat KLB yg melahirkan kepengurusan DPP Catetaker dg Ketum Heri Satmoko dan Sekjen Didik Supandri.
Pergerakan Sarinah (PS)
Organisasi Kepemudaan Perempuan lahir 16 Juli 2018 di Jakarta, beranggotakan para perempuan muda usia 21-40 Tahun.
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)
GMNI berdiri pada 23 Maret 1954 di Surabaya (gagasannya lahir di Jakarta). GMNI merupakan organisasi hasil dari penggabungan atau peleburan (fusi) dari tiga organisasi mahasiswa yang telah berdiri sebelumnya.
Yakni : Gerakan Mahasiswa Marhaen (berbasis di Yogyakarta), Gerakan Mahasiswa Merdeka (berbasis di Surabaya), dan Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia (berbasis di Jakarta).
Ikatan Sarjana Rakyat Indonesia (ISRI)
Berdiri sejak tahun 1963 di Jakarta dan telah menyelenggarakan kongres I dan Seminar Pembangunan Ikatan Sardjana Rakyat Indonesia di Jakarta pada Tanggal 8-13 Januari 1964. Presiden Sukarno menyampaikan sambutan tertulisnya tertanggal 6 Januari 1964.
Ikatan Sarjana Rakyat Indonesia melakukan Deklarasi Revitalisasi ISRI pada tanggal 11 November 2017 di Yogyakarta beranggotakan Ahli Madya dan Sarjana dari berbagai latar belakang.
KBKI-KBM
Konsentrasi Buruh Kerakyatan Indonesia (KBKI) kemudian 10 Desember 1952 menjadi Kesatuan Buruh Marhaenis (KBM) – Tahun 1963 sesuai Kongres Partai Nasional Indonesia (PNI) ke-X tahun 1963 di Purwokerto, Jawa Tengah dalam rekomendasinya menghendaki adanya kejelasan hubungan antara ormas-ormas se-asas dengan Partai Nasional Indonesia.
Pesatuan Tani Nasional Indonesia (PETANI)
Merupakan organisasi tani yang pada perkembangannya pada era Orde Baru menggabungkan diri dalam Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) melalui Ketua Umum PETANI yang juga menteri Agraria Sadjarwo.
*Gerakan Nelayan Marhaenis (GNM)* nama GNM sesuai Kongres Partai Nasional Indonesia (PNI) ke-X tahun 1963 di Purwokerto, Jawa Tengah dalam rekomendasinya menghendaki adanya kejelasan hubungan antara ormas-ormas se-asas dengan Partai Nasional Indonesia. mengadakan kongres pertama di Tegal pada Juli 1965, pada perkembangannya pada era Orde Baru di lebur dalam Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia.
Pendidik /Guru
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) lahir pada Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24-25 November 1945 di Surakarta. (nasionalis)
Gerakan Pendidik Marhaenis lahir sesuai hasil Kongres X PNI di Purwokerto tahun 1963.
Saat ini lahir Gerakan Pendidik Pancasila (GPP) yang di inisiasi oleh Yayasan Pendidikan Nasionalis, Aktivis ISRI, Alumni GMNI dan GSNI pada Simposium Nasional Pendidikan Pancasila pada tanggal 14 – 15 September 2019 di Graha Pancasila, Batu Malang, Jawa Timur.
Jurnalis / Wartawan
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) PWI berdiri pada 9 Februari 1946 di Surakarta bertepatan dengan Hari Pers Nasional tokoh Nasionalis saat itu Karim DP, namun kemudian ketika era Orde Baru PWI dalam cengkraman Orde Baru.
Lahirlah Aliansi Jurnalis Independen atau AJI adalah organisasi profesi jurnalis, yang didirikan oleh para wartawan muda Indonesia pada 7 Agustus 1994 di Bogor, Jawa Barat, melalui penandatangan suatu deklarasi yang disebut “Deklarasi Sirnagalih”.
Organisasi ini didirikan sejak pembredelan tiga media –DeTik, Tempo, Editor pada 21 Juni 1994 dan didirikan sebagai upaya untuk membuat organisasi jurnalis alternatif di luar PWI karena saat itu PWI dianggap menjadi alat kepentingan pemerintah Soeharto dan tidak betul-betul memperjuangkan kepentingan jurnalis.
Pamong & Pensiunan
Ikatan Pamong Rakyat Nasional Indonesia (IPRIN) berpusat di Semarang
Korp Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) / Nasionalis
Persatuan Wedratama Republik Indonesia (PWRI) / Nasionalis.
Pengusaha
Asosiasi Kelompok Usaha Rakyat Indonesia (Akurindo)
Perhimpunan Pengusaha Usaha Mikro Kecil Menengah Indonesia (PP UMKM Indonesia)
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) – (Pengusaha Pejuang – Pejuang Pengusaha) mottonya hampir sama dengan GMNI
Kamar Dagang Indonesia (KADIN) / Nasionalis
Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) / Nasionalis.
Gerakan Rakyat Marhaen (GRM)
Barisan Banteng Republik Indonesia (BBRI )
Pada 1 November 1944 didirikan sebuah organ bernama Barisan Pelopor (Syuisyintai) yang ada di bawah kendali Djawa Hokokai.
Sebagai pimpinan diangkatlah Ir. Sukarno, sedangkan tiga wakilnya adalah R.P. Suroso, Otto Iskandardinata dan dr. Buntaran Martoatmojo serta dr.Moewardi selaku pimpinan Barisan Pelopor cabang Jakarta.
Pada 16 Desember 1945, di bawah dr.Moewardi BP merubah namanya menjadi BBRI.
Tentara Republik Indonesia Pelajar
TRIP adalah pelajar pejuang sedangkan MENWA atau Resimen Mahasiswa adalah pemikir pejuang pejuang pemikir.
PERWANAS
Organisasi ini didirikan di Jakarta pada tanggal 14 Januari 1951, dengan nama Wanita Demokrat Indonesia. Dalam Kongres V tanggal 16 Juli 1964 berubah nama menjadi Gerakan Wanita Marhaenis dan selanjutnya pada Kongres VI tanggal 3-7 Desember 1973.
Nama organisasi dirubah menjadi PERGERAKAN WANITA NASIONAL INDONESIA, yang disingkat menjadi PERWANAS.
Kongres Wanita Demokrat ke-III memutuskan untuk mendirikan Yayasan yang diberi nama Yayasan Dharma Bhakti, yayasan ini bergerak di bidang pendidikan, sosial dan keagamaan, dengan tujuan utama menopang dana untuk segala kegiatan Wanita Demokrat Indonesia. Sejak itu yayasan diserahi mengelola asset PERWANAS, berupa PAUD, TK, SD, SMP dan SMA serta Balai Pengobatan yang terletak di beberapa Propinsi di Indonesia .
Agama, Kepercayaan & Keyakinan
Djamiatul Muslimin Indonesia
Marhaen Nahdliyin (MarNU)
Marhaen Muhammadiyah (MarMud)
Ikatan Kristen Nasional Indonesia (Ika Krisna)
Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia (Permai)
Pemuda Marhaen Katolik (MarKatol).
Lembaga Kebudayaan Nasional (LKN)
Ditingkat daerah yang pertama kali berdiri adalah LKN cabang Solo berdiri tahun 1955 dan LKN yang berdiri di Bali tahun 1956 dengan sebutan LKN cabang Denpasar. Lembaga ini dibentuk tahun 1959 di Jakarta, diketuai oleh Sitor Situmorang.
Paguyuban / Organisasi Masyarakat Massa Marhaen
Keluarga Besar Marhaenis
Keluarga Besar Marhaenis dirintis sejak tanggal 4 Juli 1998, kemudian dibentuk pada tanggal 1 Januari 1999 oleh sejumlah Warga Marhaenis.
Pertama kalinya pada Musyawarah Nasional I Keluarga Besar Marhaenis di Cibubur, Bogor pada tanggal 9 – 11 Desember 2004 dan kemudian disempurnakan untuk kedua kalinya berdasarkan Keputusan Musyawarah Nasional II Keluarga Besar Marhaenis pada tanggal 4 – 6 Maret 2011 di Yogyakarta.