Kepadatan penduduk membuat keseimbangan alam terganggu dan bisa menimbulkan banyak masalah.
Oleh sebab itu dibutuhkan teknologi pendeteksi agar bisa mengantisipasi bencana alam.
Sehingga bisa mengantisipasi penduduk dengan cepat jika terjadi bencana yang tidak diinginkan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mendorong percepatan proyek manajemen banjir perkotaan bersama Japan International Cooperation Agency (Jica).
Untuk itu, Menteri Basuki melakukan pertemuan dengan Senior Deputy Director of Southeast Asia Division Japan International Cooperation Agency.
Dalam pertemuan tersebut mendiskusikan mengenai proyek Manajemen Banjir Perkotaan Terpadu (Integrated Urban Flood Management) di Jabodetabek.
“Selain itu,’juga potensi kerja sama di bidang infrastruktur lainnya seperti jalan, jembatan, perumahan, dan pengembangan Ibu IKN,” di Jakarta, Jumat (21/6/2024).
Dikatakan, penerapan langkah-langkah pengendalian banjir yang komprehensif akan dilakukan.
Seperti perbaikan sungai, penggalian dasar sungai, perlindungan tepian, dan kolam penahan.
“Proyek tersebut bertujuan mengurangi dampak kerusakan. Akibat banjir di Jabodetabek,” kata Basuki.
Sementara itu, Senior Deputy Director of SAD JICA Hidenori Hashimoto menyampaikan bahwa.
Jabodetabek sangat membutuhkan kontol pengukuran banjir. “Saat ini sedang dilaksanakan studi persiapan di antaranya Jakarta Pusat dan Bekasi, serta dalam tahap akhir penentuan basic design (elemen dasar),” ujarnya.
Semua pihak berharap agar Negara Indonesia terbebas dari bencana alam yang bisa membahayakan lingkungan dan masyarakat.