Libanon Serang Israel Tiada Henti Dengan Drone Dan Senjata Jarak Jauh

- Jurnalis

Senin, 6 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi orang dengan senjata AK 47

Ilustrasi orang dengan senjata AK 47

Israel semakin memperlebar potensi konflik setelah melakukan serangan diluar Gaza Palestina.

Banyak pihak yang menyebutkan bahwa serangan itu akan menyebabkan psikologi wilayah akan berantakan.

Peristiwa ini diawali oleh serangan Israel di desa bagian Selatan Lebanon, hari Minggu (5/5/2024).

Serangan tersebut menewaskan empat orang warga sipil yang berasal dari satu keluarga.

Pertama kali Kabar tersebut dinyatakan secara resmi oleh seorang pejabat dan media pemerintah Lebanon.

Akibat serangan itu, pihak Hizbullah mengumumkan kepada publik jika serangan roket sebagai balasannya.

Sementara Kantor Berita Nasional Lebanon mengatakan bahwa serangan di Mais al-Jabal menewaskan empat orang dari satu keluarga.

Sekaligus merupakan pembaruan dari laporan sebelumnya yang menyatakan tiga korban tewas dalam serangan oleh pesawat Israel.

Kantor kepolisian setempat mengidentifikasi korban yang terdiri dari seorang pria, seorang wanita dan anak-anak.

Baca Juga :  Daerah Penghasil Bawang Merah Terbesar NTT, Lahannya Subur Dan Memiliki Pemandangan Alam Yang Indah

Kemudian rata rata berusia 12 dan 21 tahun, dan mengatakan dua orang lainnya terluka.

Keterangan dari sumber keamanan Lebanon, yang meminta dirahasiakan namanya.

Dia membenarkan bahwa dalam serangan tersebut menewaskan empat warga sipil.

Sedangkan Wali Kota Mais al-Jabal, Abdelmoneim Shukair, sebelumnya memberikan keterangan kepada AFP bahwa.

Sebanyak tiga orang tewas, dan mengatakan bahwa mereka adalah pasangan dan putra mereka.

Kelompok Hizbullah memberikan sebuah pernyataan dengan mengatakan bahwa.

Pasukannya sudah menembakkan lusinan roket Katyusha dan Falaq ke Kiryat Shmona di Israel utara.

Aksi tersebut dilakukan sebagai balasan atas kejahatan mengerikan yang dilakukan Israel di Mais al-Jabal.

Milisi Lebanon berulang kali menyatakan bahwa hanya gencatan senjata di Gaza yang bisa mengakhiri serangannya terhadap Israel.

Baik Amerika Serikat maupun Prancis telah melakukan upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan di perbatasan Lebanon-Israel.

Baca Juga :  Kota di Indonesia Masuk Kategori Paling Kaya di Asia, Ada Yang Dari Jawa Timur Dan Sumatera

Setidaknya 390 orang tewas dalam hampir tujuh bulan kekerasan lintas batas di Lebanon.

Sebagian besar adalah militan tetapi juga lebih dari 70 warga sipil, menurut penghitungan AFP.

Israel mengatakan sebanyak 11 tentara dan sembilan warga sipil tewas di sisi perbatasannya.

Sementara puluhan ribu orang telah mengungsi di kedua sisi atas arahan dari pemerintah setempat.

Israel dan kelompok Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon saling baku tembak di wilayah perbatasan
Peristiwa tersebut terjadi sejak pecahnya serangan perang di Gaza Oktober lalu.

Seperti diketahui bersama bahwa Pertempuran semakin intensif dalam beberapa pekan terakhir.

Sikap Israel yang memperluas serangannya ke wilayah Lebanon, memancing Hizbullah untuk meningkatkan serangan rudal dan drone terhadap militer di Israel utara.

Berita Terkait

Donald Trump Menang Pemilu Amerika Serikat 2024 Karena Mendapat Dukungan Suara Dari Mayoritas Muslim, Berikut Alasannya
Rumah Sakit Indonesia Mendapat Serangan Dari Pasukan Israel, Pengungsi Ketakutan dan Teriak Histeris
Sangsi Terhadap Sudan Diperpanjang PBB Selama Satu Tahun ke Depan, Berupa Larangan Perjalanan, Pembekuan Aset, dan Embargo Senjata
Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban
Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA
PBB Berkomitmen Untuk Melanjutkan Pekerjaan di Gaza Meskipun Memiliki Resiko Kehilangan Nyawa
Rusia Akan Diundang Ukraina Untuk Menghadiri Konferensi Penyelesaian Sengketa Perang
Petaka Menyerang Anak Anak di Negara Sudan Karena Perang dan Penyakit, UNICEF Meminta Bantuan Masyarakat Internasional

Berita Terkait

Kamis, 7 November 2024 - 15:51 WIB

Donald Trump Menang Pemilu Amerika Serikat 2024 Karena Mendapat Dukungan Suara Dari Mayoritas Muslim, Berikut Alasannya

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 21:50 WIB

Rumah Sakit Indonesia Mendapat Serangan Dari Pasukan Israel, Pengungsi Ketakutan dan Teriak Histeris

Kamis, 12 September 2024 - 22:54 WIB

Sangsi Terhadap Sudan Diperpanjang PBB Selama Satu Tahun ke Depan, Berupa Larangan Perjalanan, Pembekuan Aset, dan Embargo Senjata

Senin, 2 September 2024 - 18:37 WIB

Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban

Jumat, 30 Agustus 2024 - 14:54 WIB

Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA

Berita Terbaru