Krisis Nasional Terjadi di Jerman, Disebabkan Kenaikan Harga Energi Karena Hilangnya Pasokan Dari Rusia

- Jurnalis

Senin, 27 November 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Gedung Parlemen Jerman

Foto Gedung Parlemen Jerman

Negara Jerman sedang berada dalam “krisis nasional yang serius”.

Hal ini dikatakan perdana menteri negara bagian terpadat Bavaria, Markus Soeder.

Dengan merujuk ke pemerintah Kanselir Jerman Olaf Scholz.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia mengatakan Berlin saat ini sulit menemukan jalan keluar dari masalah tersebut.

Bahkan politisi senior itu memperingatkan “darurat anggaran” sedang terjadi.

Hal ini akan berdampak besar dan akan menjadi beban lain bagi rakyat kecil.

Statemen itu muncul sebagai tanggapan atas kebijakan pemerintah federal.

Yang sudah mengumumkan terkait pencabutan kontrol harga energi.

Padahal pembatasan harga listrik dan gas telah diberlakukan pada tahun 2022.

Langkah pembatasan untuk melindungi rumah tangga dan dunia usaha dari melonjaknya harga.

Harga meningkat karena tindakan Jerman yang mengurangi impor energi dari Rusia.

Hal ini sebagai respons terhadap pecahnya perang Rusia di Ukraina.

Baca Juga :  Indonesia VS Argentina, Peran Suporter dalam Konteks Bangsa dan Negara

Sebenarnya pembatasan ini akan tetap diberlakukan setidaknya hingga Maret 2024.

Namun pemerintah Scholz mengubah rencananya setelah Mahkamah Konstitusi Jerman memblokir rencananya.

Yaitu untuk mentransfer US$66 miliar (Rp 1.025 trilium) dari dana pandemi Covid-19.

Yang tidak terserap anggarannya untuk proyek lain, seperti transisi ramah lingkungan.

Keputusan MK 15 November itu, menentang manuver anggaran pemerintah federal untuk mengatasi “rem utang Jerman”.

Melansir Reuters, hak ini akan membuat rencana keuangan koalisi Kanselir Olaf Scholz menjadi berantakan.

Keputusan MK itu dinilai menekan pemerintahan saat ini dan pemerintahan di masa depan.

Untuk lebih berpegang teguh pada semangat membatasi defisit anggaran struktural pemerintah.

Mencapai 0,35% dari produk domestik bruto (PDB). Bahkan ketika kebutuhan belanja meningkat.

“Kekurangan dana dan krisis anggaran tidak lain hanyalah keadaan darurat pemerintah.

Baca Juga :  Korea Utara Senggol Korea selatan Dengan 200 Peluru Artileri

Scholz dan kabinetnya sama sekali tidak memiliki rencana kebijakan dan sama sekali tidak punya pikiran,” kata Soeder dalam pernyataan ke wartawan, dikutip Russia Today (RT).

“Pemerintahan saat ini telah bangkrut,” ujar pemimpin partai terbesar di Bavaria, Christian Social Union (CSU) itu.

“Pada dasarnya, kita mempunyai pemerintahan yang sedang terguncang,” ujarnya.

Di sela-sela pertemuan partainya di Nuremberg menjelang pemilihan parlemen Uni Eropa (UE).

Menurutnya, strategi pemerintah federal dalam memerangi kenaikan harga energi akibat hilangnya pasokan energi Rusia terlalu fokus ke subsidi.

Ia mengatakan diperlukan kebijakan energi yang berbeda “Ide subsidi harga listrik saja tidak akan berhasil,” katanya.

“Meminta secara khusus membatalkan penghentian pembangkit listrik tenaga nuklirnya,”.

“Saat ini, menghapuskan rem harga energi akan menyebabkan tingkat ketidakpastian yang tinggi bagi perekonomian. Ujarnya lagi.

 

Sumber Berita : CNBC

Berita Terkait

Donald Trump Menang Pemilu Amerika Serikat 2024 Karena Mendapat Dukungan Suara Dari Mayoritas Muslim, Berikut Alasannya
Rumah Sakit Indonesia Mendapat Serangan Dari Pasukan Israel, Pengungsi Ketakutan dan Teriak Histeris
Sangsi Terhadap Sudan Diperpanjang PBB Selama Satu Tahun ke Depan, Berupa Larangan Perjalanan, Pembekuan Aset, dan Embargo Senjata
Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban
Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA
PBB Berkomitmen Untuk Melanjutkan Pekerjaan di Gaza Meskipun Memiliki Resiko Kehilangan Nyawa
Rusia Akan Diundang Ukraina Untuk Menghadiri Konferensi Penyelesaian Sengketa Perang
Petaka Menyerang Anak Anak di Negara Sudan Karena Perang dan Penyakit, UNICEF Meminta Bantuan Masyarakat Internasional

Berita Terkait

Kamis, 7 November 2024 - 15:51 WIB

Donald Trump Menang Pemilu Amerika Serikat 2024 Karena Mendapat Dukungan Suara Dari Mayoritas Muslim, Berikut Alasannya

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 21:50 WIB

Rumah Sakit Indonesia Mendapat Serangan Dari Pasukan Israel, Pengungsi Ketakutan dan Teriak Histeris

Kamis, 12 September 2024 - 22:54 WIB

Sangsi Terhadap Sudan Diperpanjang PBB Selama Satu Tahun ke Depan, Berupa Larangan Perjalanan, Pembekuan Aset, dan Embargo Senjata

Senin, 2 September 2024 - 18:37 WIB

Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban

Jumat, 30 Agustus 2024 - 14:54 WIB

Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA

Berita Terbaru