Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Harus Perintahkan Penyuluh Untuk Mendampingi Petani, Jangan Hanya Sibuk Urusi Administrasi

- Jurnalis

Sabtu, 24 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Sahdan Ketua Yayasan Suara Petani Indonesia Cabang Bojonegoro

Foto Sahdan Ketua Yayasan Suara Petani Indonesia Cabang Bojonegoro

 

Dunia pertanian harus mendapat perhatian dari berbagai pihak agar banyak petani muda yang bertahan ditengah arus globalisasi dan industrialisasi.

Serangan teknologi dan informasi semakin memudarkan generasi muda untuk tetap melanjutkan aktivitas budidaya tanaman.

Pemerintah Kabupaten dan DPRD Bojonegoro melakukan gebrakan baru dalam menentukan langkah untuk pembangunan yang berkelanjutan dalam rapat Paripurna yang digelar pada tanggl 21/05/2025.

Keputusan tersebut langsung menetapkan 2 peraturan daerah ( PERDA) sekaligus secara resmi yakni Perda Perlindungan dan Pemberdayaan Petani serta Perda pengelolaan sampah.

Rapat yang digelar diruang paripurna DPRD Kabupaten Bojonegoro itu dihadiri oleh Wakil Bupati Nurul Azizah serta OPD yang lain turut mengawal kehadiran Wakil Bupati.

Perda yang disahkan bersama ini tentu sebagai jaminan terhadap hak dan kewajiban para petani untuk dilindungi.

Pemerintah daerah akan bersama -sama atau berkolaborasi dengan stakholder yang ada di Kabupaten Bojonegoro untuk melaksanakan program berupa pendampingan, pelatihan, dan memberikan bantuan sarana prasarana, akses usaha,serta asuransi bagi para petani.

Baca Juga :  Final Copa Amerika Akan Melahirkan Banyak Sejarah, Pelatih Kolombia Siap Lahir dan Batin Melawan Argentina

Yayasan Suara Petani Indonesia ( YSPI) Cabang Bojonegoro memberikan tanggapan terhadap Perda yang baru saja disahkan oleh pemerintah dan DPRD Kabupaten Bojonegoro bahwa regulasi pada dasarnya semua bertujuan baik demi kemaslahatan masyarakat. Namun pada kenyataannya dilapangan terkadang Kebalikannya.

Besar harapan YSPI Cabang Bojonegoro bahwa bupati serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bojonegoro menjadi garda terdepan untuk membratas tengkulak alias mafia yang menghantui serta menyengsarakan rakyat dalam hal ini petani.

Contoh nyata saat ini banyak mafia pupuk yang mempermainkan harga, begitu pula dengan pengepul hasil produksi berupa padi, jagung, tembakau,bawang merah dan lain sebagainya, saat panen raya bukan regulasi yang menentukan harga akan tetapi para tengkulak atau pengepul.

Melihat peristiwa tersebut sebaiknya Bupati bukan hanya membuat PERDA, akan tetap mengintruksikan kepada jajaran dibawahnya yakni kepala desa untuk membuat Perdes karena ini hirarkis pemerintahan yang langsung berdampak terhadap masyarakat.

Baca Juga :  Hak Pengusaha Dan Karyawan Terkait PHK, Tidak Ada Aturan Yang Melindungi Pekerja Tanpa Kontrak

Pemerintah Daerah dan pemerintah Desa seharusnya pasang badan untuk menjamin serta memberikan kepastian kepada para petani terhadap kendala atau permasalahan petani. Tindak tegas para pengepul alias tengkulak nakal yang mempermainkan harga, pupuk, bibit serta semua hasil panen ara petani.

Di Bojonegoro nampaknya harus pakai tangan besi untuk menghukum serta menjerat terhadap pelaku yang mengkebiri para petani kita. Petani yang bersusah payah mencukupi kebutuhan pangan daerah namun mereka masih terjerat kemiskinan.

Pemerintah daerah dalam hal ini Bupati maupun Wakil Bupati memerintah kepada Kepala Dinas pertanian supaya yang bersangkutan  memberikan perintah Penyuluh pertanian untuk terjun langsung bersama sama masyarakat tani disawah, tegal serta kebun  jangan hanya berfungsi seperti PKL ini hanya sistem administrasi semata.

 

Penulis
SAHDAN
Ketua Yayasan Suara Petani Indonesia
Cabang Bojonegoro

 

 

Berita Terkait

Demi Bangsa dan Negara Indonesia Saatnya Kaum Jelata Bicara Fakta, Tolak Segala Bentuk Gerakan Yang Menciderai Pilihan Rakyat
Kebijakan Salah Sasaran Cerminan Ketidakbecusan Pengelolaan Keuangan Negara, Harus Dilakukan Revolusi Skala Prioritas
TRAGEDI FILOSOFIS PANCASILA 1 JUNI
Anak Petani Bisa Menjadi Kaya Raya Melalui Wirausaha dan Pendidikan Bermutu, Jangan Tinggalkan Dunia Pertanian
Peran Marhaenis di Tengah Gempuran Media Digitalisasi, Antara Peluang dan Ancaman Masa Depan
Jas Merah Berdarah, Jangan Sekali Kali Melupakan Sejarah dan Belajarlah Dari Sejarah
REALISME SOSIAL
REALISME SOSIAL dan POTRET REALITAS

Berita Terkait

Jumat, 6 Juni 2025 - 14:42 WIB

Demi Bangsa dan Negara Indonesia Saatnya Kaum Jelata Bicara Fakta, Tolak Segala Bentuk Gerakan Yang Menciderai Pilihan Rakyat

Kamis, 5 Juni 2025 - 08:33 WIB

Kebijakan Salah Sasaran Cerminan Ketidakbecusan Pengelolaan Keuangan Negara, Harus Dilakukan Revolusi Skala Prioritas

Minggu, 1 Juni 2025 - 00:09 WIB

TRAGEDI FILOSOFIS PANCASILA 1 JUNI

Sabtu, 31 Mei 2025 - 22:43 WIB

Anak Petani Bisa Menjadi Kaya Raya Melalui Wirausaha dan Pendidikan Bermutu, Jangan Tinggalkan Dunia Pertanian

Sabtu, 31 Mei 2025 - 09:27 WIB

Peran Marhaenis di Tengah Gempuran Media Digitalisasi, Antara Peluang dan Ancaman Masa Depan

Berita Terbaru

Nasionalis

Manusia Methodologis dan Bangkitnya Soekarnoisme

Sabtu, 14 Jun 2025 - 11:33 WIB