Kebudayaan menjadi sebuah nilai yang harus dipertahankan keberadaannya hingga masa depan.
Karena jika tidak dijaga dengan baik maka akan hilang dimakan oleh derasnya persaingan zaman.
Sebagai generasi bangsa sudah seharusnya menanamkan kesadaran agar cinta kebudayaan sendiri.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan.
kebaya merupakan simbol ekonomi kerakyatan karena memiliki 100 persen kandungan lokal.
“Kami lihat kebaya bukan hanya sebagai aset budaya bangsa, tetapi juga simbol industri pakaian atau tekstil dalam negeri.
Karena industri kebaya memiliki kandungan lokal mencapai 100 persen,” ujar Menko Airlangga Hartarto saat membuka Kowani Expo di Jakarta, Selasa.
Menko Airlangga menjelaskan kebaya dan asesoris pendukungnya dibuat secara manual.
Yakni dengan menggunakan alat yang masih tradisional atau bukan pabrikan.
Selain itu, kebaya juga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya para perempuan.
“Kebaya bukan hanya pakaian, tetapi juga simbol ekonomi kerakyatan,” kata Menko Airlangga Hartarto.
Ia mengapresiasi para perempuan Indonesia yang mampu meningkatkan perekonomian bangsa melalui kebaya dan aksesoris pendukungnya.
Pihaknya pun terus mendorong agar kebaya dapat menembus pasar ekspor.
Menurut dia, pemerintah turut membantu dengan menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa jaminan untuk pinjaman hingga Rp100 juta.
“Pemerintah menyediakan dana hingga Rp270 triliun untuk membantu UMKM agar naik kelas,” kata Menko Airlangga Hartarto.
Ia juga mendorong perempuan Indonesia meningkatkan keahliannya melalui Kartu Prakerja.
Yang sudah disediakan oleh pemerintah, sehingga keahlian yang dimiliki tetap relevan dengan kebutuhan saat ini.
Masyarakat berharap agar ekonomi berdasarkan kebudayaan bisa semakin berdiri kokoh di Indonesia.