Setiap daerah memiliki kekayaan yang bersumber dari perputaran ekonomi wilayah.
Baik dari segi bisnis komersial, mengolah bahan atau eksploitasi hasil bumi.
Terdapat Lima daerah di Provinsi Bengkuluyang layak disebut sebagai daerah paling kaya.
Disebabkan karena kelima daerah ini tercatat memiliki Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar di Provinsi Bengkulu.
PDRB adalah indikator untuk mengukur pertumbuhan ekonomi wilayah dan menunjukkan tingkat kemakmuran sebuah daerah.
Melansir data BPS pada buku Provinsi Bengkulu Dalam Angka 2023.
PDRB Provinsi Bengkulu atas dasar harga berlaku pada tahun 2022 mencapai 90,11 triliun rupiah.
Perolehan ini meningkat dibandingkan total PDRB pada tahun 2021 yaitu sebesar 79,60 triliun rupiah.
PDRB Provinsi Bengkulupaling besar berasal dari sektor pertanian yakni mencapai 24,95 triliun rupiah atau sebesar 27,69 persen.
Kemudian berasal dari Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor.
Dengan memperoleh angka mencapai 12,63 triliun rupiah atau sebesar 14,02 persen.
Sedangkan Sektor Transportasi dan Pergudangan senilai 8,24 triliun rupiah atau sebesar 9,15 persen.
Berikut daftar 5 daerah paling kaya berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2022.
1. Kota Bengkulu
Diurutan pertama ada Kota Bengkulu sebagai daerah paling kaya.
Tercatat PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2022 mencapai 28,09 triliun rupiah.
2. Bengkulu Utara
Kabupaten Bengkulu Utara diurutan kedua daerah paling sejahtera.
Tercatat PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2022 sebesar 12,32 triliun rupiah atau 13,75 persen.
3. Rejang lebong
Kabupaten Rejang lebong diurutan ketiga daerah paling kaya.
Tercatat PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2022 sebesar 10,99 triliun rupiah atau 12,27 persen.
4. Bengkulu Selatan
Bengkulu Selatan diurutan keempat daerah paling sejahtera.
Tercatat PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2022 sebesar 6,712 triliun rupiah.
5. Bengkulu Tengah (Benteng)
Bengkulu Tengah diurutan kelima daerah terkaya.
Tercatat PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2022 sebesar 6,544 triliun rupiah.