Jokowi Tegaskan Bahwa Pemerintah Tidak Mengekspor Padir Laut Tetapi Sedimen Yang Mengganggu Jalannya Kapal

- Jurnalis

Sabtu, 21 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ekonomi bangsa akan menguat jika sering melakukan ekspor komoditas kepada negara lain.

Besaran hasil yang diuntungkan bisa berkali kali lipat jika dibandingkan dengan pasar lokal.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah telah membuka ekspor pasir laut dan menegaskan bahwa.

Ekspor yang saat ini dibuka adalah sedimen laut yang mengganggu alur jalannya kapal.

“Sekali lagi, itu bukan pasir laut ya, yang dibuka, adalah sedimen. Sedimen yang mengganggu alur jalannya kapal,” kata Presiden Jokowi.

Jokowi menyampaikan hal tersebut saat memberikan keterangan usai meresmikan Kawasan Indonesia Islamic Financial Center di Menara Danareksa, Jakarta, Selasa.

Baca Juga :  Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi PN Jakarta Pusat Mengabulkan Eksepsi Gazalba Saleh

Presiden Jokowi mengatakan bahwa sedimentasi air laut berbeda dengan pasir laut, meskipun wujud dari sedimentasi itu juga berbentuk pasir.

Ia pun kembali menegaskan bahwa pemerintah tidak membuka ekspor pasir laut

“Sekali lagi, bukan (pasir laut), nanti kalau diterjemahkan pasir beda loh ya, sedimen itu beda, meskipun wujudnya juga pasir.

Tapi (yang diekspor) sedimen. Coba dibaca di situ, sedimen,” kata Presiden.

Dalam kesempatan sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebutkan ekspor hasil sedimentasi di laut berupa pasir hanya dapat dilakukan selama kebutuhan dalam negeri telah terpenuhi.

Baca Juga :  Pejuang Merdeka Atau Pejuang Sontoloyo

Aturan ekspor hasil sedimentasi tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2023.

Yakni tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut serta tindak lanjut dari usulan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Dikatakan pengaturan ekspor hasil sedimentasi berupa pasir laut dilakukan untuk menanggulangi sedimentasi.

Yang dapat menurunkan daya dukung serta daya tampung ekosistem pesisir dan laut, juga kesehatan laut.

Pengaturan ekspor pasir laut dapat mengoptimalkan hasil sedimentasi di laut untuk kepentingan pembangunan dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan laut.

Berita Terkait

Sejarah Pertanian di Dunia dan Pengaruhnya Terhadap Kondisi Perekonomian Bojonegoro Saat Ini
Pengolahan Hasil Panen Bisa Meningkatkan Kesejahteraan Petani
Badan Bank Tanah Mencatat Pertumbuhan Positif Pada Tahun2024 Yang Tersebar di 21 Provinsi
Guru Honorer Kabupaten Konawe Selatan Bebas Dari Tuntutan Hukum, Berikut Fakta Persidangan di Pengadilan Negeri Andoolo
Hutang Petani dan Nelayan Kepada Perbankan Akan Dihapus Oleh Presiden Prabowo, Berikut Ketentuannya
Anggota Kabinet Merah Putih Tiba di Magelang Untuk Mendapat Pembekalan
Berbagai Perwakilan Negara Sahabat Akan Menghadiri Pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Pengamanan Ketat Dilakukan Demi Terhindar Dari Gangguan
Kepala Bappenas Menyampaikan Jika Pembangunan Tahap 2 di IKN Masih Berlangsung, Berikut Penjelasannya

Berita Terkait

Senin, 24 Maret 2025 - 00:08 WIB

Sejarah Pertanian di Dunia dan Pengaruhnya Terhadap Kondisi Perekonomian Bojonegoro Saat Ini

Kamis, 13 Maret 2025 - 22:23 WIB

Pengolahan Hasil Panen Bisa Meningkatkan Kesejahteraan Petani

Jumat, 17 Januari 2025 - 22:35 WIB

Badan Bank Tanah Mencatat Pertumbuhan Positif Pada Tahun2024 Yang Tersebar di 21 Provinsi

Senin, 25 November 2024 - 15:19 WIB

Guru Honorer Kabupaten Konawe Selatan Bebas Dari Tuntutan Hukum, Berikut Fakta Persidangan di Pengadilan Negeri Andoolo

Kamis, 7 November 2024 - 15:44 WIB

Hutang Petani dan Nelayan Kepada Perbankan Akan Dihapus Oleh Presiden Prabowo, Berikut Ketentuannya

Berita Terbaru

Potret Publik Petani Indonesia

Nasionalis

Kembalikan Mandat Republik Kepada Publik

Minggu, 23 Mar 2025 - 22:26 WIB