Indonesia Berada Pada Situasi Batas Sosial Politik Yang Mengerikan, Revolusi Belum Selesai..!!!

- Jurnalis

Senin, 24 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Potret Bendera Indonesia Yang Diabaikan Rakyatnya

Potret Bendera Indonesia Yang Diabaikan Rakyatnya

Hapus Jargon AMANAT PENDERITAAN RAKYAT
Hapus slogan Kesejahteraan Rakyat yang manipulatif itu
Lanjutkan REVOLUSI
( Djoko Sukmono )

 

 

MONOLOG

Apakah aku harus Bangkit diantara serpihan serpihan dan Debu Debu Republik ini

Ataukah Kubiarkan saja dan Republik ini akan Tenggelam

PROLOG

Perintah sejarah Kepada seluruh anak-anak Bangsa Indonesia.

Seluruh Elemen masyarakat

Dan seluruh Rakyat Indonesia

Adalah REVOLUSI

Indonesia BERADA PADA Situasi BATAS SOSIAL POLITIK YANG Mengerikan

Laksanakan Perintah Sejarah ini

Dan Laksanakan Revolosi Indonesia

Lakukan tindakan tindakan Revolusioner sekarang.

Serpihan Republik

Di REPUBLIK INDONESIA ini yang tersisa hanyalah serpihan serpihan Republik yang tidak terhubung dengan Republik itu Sendiri. Siapakah Mereka??

Mereka adalah orang orang yang menghuni rumah Republik Indonesia ini Yang meng-klaim sebagai yang paling Berjasa terhadap berdirinya Republik ini. Dan debu debu itu yang membikin Negara Bangsa Indonesia ini MENJADI KERUH.

Sedangkan Konstruksi dari Republik yang sesungguhnya tidak melakukan tindakan tindakan Politik apapun terhadapnya dikarenakan adanya Pemasungan oleh REJIM MILITER.

Perjalanan REPUBLIK INDONESIA ini secara Sosio Historis memang diwarnai oleh Konflik yang berkepanjangan

Dan konflik ini Telah membudaya di setiap individu manusianya dan disetiap kelompoknya dan menembus Relung Relung Terdalam ditingkat masyarakat, Bangsa dan Negara.

Baca Juga :  Catatan Harian Djoko Sukmono, HOMO DEUS Konstruksi Pikiran Hampir Setiap Anak Manusia di Muka Bumi

Republik Indonesia ini adalah Adonan yang tidak pernah bisa dijadikan sebuah Bentuk Sempurna sebagai Sebuah Republik.

 

Kebangsaannya rentan terhadap Disintegrasi

Kemasyarakatannya rentan terhadap Konflik

Pemerintahannya Rentan terhadap Perubahan

 

Republik itu sama sekali tidak terhubung dengan yang Adi-kodrati juga tidak Terhubung dengan AGAMA

Namum Republik itu Murni Terhubung dengan Konstitusi.

Sementara Wahana yang tersedia bagi tindakan tindakan politik di REPUBLIK INDONESIA ini cenderung menggunakan Politik SONTOLOYO

Republik Indonesia ini benar benar dijalankan secara murni dan konsekuen dimulai DEKRIT Presiden Sukarno Pada tgl 5 juli th 1959.

Itulah Demarkasi Politik Republik Indonesia dengan Penemuan kembali jalannya Revolusi Indonesia yaitu Rakyat Indonesia adalah Budi Nurani Kemanusiaan yang merupakan SIMBOL dari Republik Indonesia.

Sehingga Revolosi Indonesia ini bukan REVOLOSInya SUKARNO melainkan REVOLOSInya seluruh rakyat Indonesia.

Trikora Dwikora dan tindakan politik Rakyat Indonesia sejumlah 21 juta orang yang mendaftar sebagai Sukarelawan Indonesia.

 

Inilah sebuah Republik itu

Sehingga Indonesia Menjadi Menjadi Mercusuar Dunia

 

Baca Juga :  WAJAH PIMPINAN DESA

Namun Neo Kolonialisme dan Neo Imperialisme sebagai musuh REPUBLIK INDONESIA dan sekaligus Musuh Seluruh Rakyat Indonesia Menghancurkan Eksistensi Republik Indonesia dan secara bersamaan Paduka Yang Mulia Pemimpin Besar REVOLOSI penyambung lidah rakyat Indonesia BUNG KARNO mengalami Kesenjaan Hidup dan Kekuasaan jatuh ke Genggaman NEKOLIM beserta antek anteknya.

Dan sampai dengan hari ini di bulan Maret ini di tahun 2025 ini Konflik sesama Anak BANGSA semakin tajam dan Meruncing.

Republik Indonesia yang otentik tidak terpaku kepada GEO Politik, Republik itu adalah menjalankan perintah Konstitusi dan Tunduk Kepada Perintah Rakyat.

Dan Rakyat Indonesia yang otentik adalah SIMBOL Politik di Republik ini,bukan obyek daripada begundal begundal politik itu.

Kesalahan Dari pemerintah dan Juga elemen masyarakat adalah pembiaran terhadap anak anak Bangsa Indonesia ini. Generasi muda tidak disadarkansecara mendalam  Bahwa Republik Indonesia ini adalah miliknya.

Oleh sebab itu mari bersama sama gotong royong untuk membangun kesadaran berbangsa dan bernegara demi sebuah kehidupan manusia yang selalu memanusiakan manusia lainnya.

 

Penulis
Djoko Sukmono
Badan Pendidikan dan Pelatihan
Gerakan Pemuda Nasionalis Marhaenis
( NASMAR )

Berita Terkait

Demi Nusa dan Bangsa Untuk Pertama Kalinya Rakyat Harus Bicara
Yayasan Suara Petani Indonesia Mengajak Bupati Setyo Wahono Untuk Berkunjung Ke BULOG Bojonegoro dan Memastikan Harga Gabah Petani
Matinya Keadilan Menjadi Hantu Sosial Yang Sangat Berpotensi Sebagai Tragedi Kemanusiaan
Sejarah Terbentuknya Rezim dan Kekuatan Yang Tercipta Didalamnya Untuk Menuju Sebuah Kekuasaan, Revolusi Itu Kewajiban Rakyat
Pemerintah Harus Menurunkan Biaya Pendidikan Kedokteran Demi Pemerataan Kesehatan di Indonesia
Konsep Kemakmuran dan Kesejahteraan Versi KPGSI, Tidak Akan Ada Lagi Orang Miskin Mulai Dari Sabang Hingga Merauke.
Eksistensi Yang Beresensi Serial Pertama, Kebebasan, Keadilan dan Kesejahteraan
Gagasan Organisasi Kesejahteraan Profesi Galian Seluruh Indonesia (KPGSI) Agar Tercipta Kesejahteraan Rakyat Secara Merata

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 23:33 WIB

Demi Nusa dan Bangsa Untuk Pertama Kalinya Rakyat Harus Bicara

Minggu, 13 April 2025 - 19:19 WIB

Yayasan Suara Petani Indonesia Mengajak Bupati Setyo Wahono Untuk Berkunjung Ke BULOG Bojonegoro dan Memastikan Harga Gabah Petani

Rabu, 9 April 2025 - 22:23 WIB

Matinya Keadilan Menjadi Hantu Sosial Yang Sangat Berpotensi Sebagai Tragedi Kemanusiaan

Minggu, 6 April 2025 - 19:28 WIB

Sejarah Terbentuknya Rezim dan Kekuatan Yang Tercipta Didalamnya Untuk Menuju Sebuah Kekuasaan, Revolusi Itu Kewajiban Rakyat

Senin, 24 Maret 2025 - 12:44 WIB

Indonesia Berada Pada Situasi Batas Sosial Politik Yang Mengerikan, Revolusi Belum Selesai..!!!

Berita Terbaru

Nasionalis

Potret Moralitas di Indonesia

Selasa, 22 Apr 2025 - 18:00 WIB

Logo Organisasi Kesejahteraan Profesi Galian Seluruh Indonesia (KPGSI)

Pemikiran

Demi Nusa dan Bangsa Untuk Pertama Kalinya Rakyat Harus Bicara

Senin, 21 Apr 2025 - 23:33 WIB