Imperialisme Seri Pertama, Cikal Bakal Sosialisme, Otorianisme dan Monoisme Bisa Dibaca di
Imperialis Sedang melihat Dunia bekerja
Imperialis Sedang memetakan Strategi Sistem Sosial
Imperialis Sedang menghitung tindakan tindakan produktifnya.
Sebagai Imperialis Mereka mulai merenungkan tentang Kelanjutan kelanjutan Pergerakannya
( Djoko Sukmono)
MONOLOG
Di sebuah Istana MEGAH yang dibatasi oleh dinding dinding misterius, tembok tembok putih bersih, rumput hijau dan Gerbang Gerbang kokoh serta moment momen keamanan yang Representatif, disitu, di singgasana itu BERCOKOL Para Imperialis Sedang Memandang Dunia
Apakah Sejarah harus diakhiri disini Saja dengan Kemenangan berhenti Kepada Imperialisme??,
Ataukah diserahkan kepada Mekanisme pergerakan Alamiah sehingga Kerja Dunia memasuki orde LIBERAL.
Kemudian dari pada itu para Imperialis Parlementer menyodorkan Proposal yang berbunyi sbb :
Hai,,,.. Imperialis Absolut harimu telah berakhir dan Kesenjaan hidupmu sudah tidak terhindarkan lagi
Singgasanamu telah dikepung oleh Kehendak Sejarah yang bernama Hukum Rasional Sejarah dan sejarah Telah menyerahkan estafetnya Kepada Kami ( Para Imperialis Parlementer ini)
PROLOG
Kematian Imperialis Absolut diumumkan dan Upacara Penghormatan dilakukan dengan Ritual yang SAKRAL dan KERAMAT
Persembahan Persembahan dilaksanakan oleh para Imperialis Parlementer kemudian Hari itu diperingati sebagai Hari Berkabung DUNIA.
Disetiap Penjuru Dunia sampai kepada lorong lorong terkecilnya menjalankan upacara SAKRAL dengan Ritual Ritual yang beranekaragam sesuai dengan tradisi di wilayah sosial Budaya masing-masing.
Inilah awal tumbuhnya tunas tunas baru yang berbeda dengan generasi sebelumnya
Inilah yang dinamakan Hukum Rasional Peralihan dari ini jugalah yang menimbulkan terjadinya Hukum Rasional Perubahan.
IMPERIALISME PARLEMENTER
IMPERIALISME PARLEMENTER adalah kumpulan dari berbagai Pandangan Tentang Kekuasaan yang Setiap Pengambilan keputusannya dilakukan dengan cara yang lebih cermat.
Tidak ada yang lebih istimewa bagi setiap Imperialis, mereka memiliki KESETARAAN didalam menempati posisi, mereka diperkenankan juga untuk menempati sebagai Oposisi.
RASIO HISTORIS dengan Reflektif Tingkingnya melihat potret anak anak manusia yang telah menjadi Imperialis Parlementer.
Para Imperialis ini adalah anak anak manusia yang mendapatkan Kedudukan baru yang belum pernah terbayangkan sebelumnya.
Tiba-tiba diantara mereka ada yang jadi RAJA dikarenakan dianggap oleh Para Imperialis Parlementer sebagai yang terhebat.
Kemudian secara stratifikatif pembagian kekuasaan dilaksanakan dengan model yang termodifikasi dari sebelumnya.
Maka terbangunlah Pemerintahan baru tersebut dengan model desain yang baru Namun masih melanjutkan model model lama dengan sedikit perubahan yang dianggap Perlu.
RAJA Baru ini adalah seorang anak manusia yang Secara Garis Keturunan berasal dari serpihan serpihan keturunan yang sudah terhubung Secara Vertikal dengan Bapak manusia ( sang Imperialis Absolut).
Sementara yang merasa memiliki Keturunan langsung dari Bapak Manusia ( sang Imperialis Absolut) merasa Bahwa Kekuasaan itu yang bukan keturunan langsung dari Bapak Manusia ( sang imperialis Absolut) adalah tidak SAH.
Sementara itu koloni koloni yang diperintah oleh ANTEK ANTEK Imperialis Parlementer mulai lalai didalam melaksanakan Pemerintahannya dikarenakan di pusat pemerintah Imperialis Parlementer juga melakukan hal yang sama.
Sementara itu Anak anak manusia yang merasa memiliki Garis Keturunan langsung dari Bapak Manusia mulai membangun tempat tempat Persembahan KEPADA Leluhurnya yaitu Bapak Manusia ( sang Imperialis Absolut) itu.
Kondisi seperti itu berlangsung cukup lama, bisa dinyatakan mencapai 7 generasi.
Pergantian kepemimpinan di pemerintahan Imperialis Parlementer tidak ada hambatan yang berarti dikarenakan dengan mekanisme yang kompromis yang cenderung tidak menimbulkan DISORIENTASI maupun disintegrasi.
Namum dikarenakan pemerintah lalai dalam mengawasi kegiatan ritual yang dilakukan oleh para pengeklaim keturunan sang Imperialis Absolut tersebut maka kekuatan ini menjadi Sebuah kekuatan besar yang sewaktu-waktu bisa meledakkan Pemberontakan.
Kematian Bapak Manusia ( sang Imperialis Absolut) TELAH menjadikan sebuah Pandangan Baru yang sanggup membentuk Loyalitas dan integritas terhadap pemimpin Spiritual dengan berlindung kepada Kebesaran Nama Bapak Manusia ( sang Imperialis Absolut).
Perangpun tidak terelakkan lagi dikarenakan kekuatan pasukan Sang imperialis ABSOLUT cukup militan dan menang dalam jumlah, sedangkan posisi pemerintahann Imperialis Parlementer dalam keadaan Rapuh dikarenakan tidak menjalankan pemerintahan sebagaimana mestinya.
Inilah kelanjutan dari Imperialisme itu
Setelah tumbangnya Imperialis Absolut dan digantikan oleh imperialistik Parlementer kondisi Obyektif psikologis masyarakat semakin jauh dari keadilan yang dulu pernah didapatkan dari Bapak Manusia ( sang Imperialis Absolut).
Maka tumbanglah pemerintah Imperialis Parlementer itu
Dan Pemerintahan jatuh ke Genggaman sebuah REJIM Baru yang BERNAMA REJIM THEOKRASI
Inilah IMPERIALISME TOTALITER Itu
Penulis
Djoko Sukmono
Badan Pendidikan dan Pelatihan Gerakan Pemuda Nasionalis Marhaenis
( NASMAR )