Hamas, Hizbullah, dan Houthi Menyatakan Perang Terhadap Israel Seiring Dengan Terbunuhnya Ismail Haniyeh

- Jurnalis

Kamis, 1 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kondisi geopolitik internasional semakin memanas seiring dengan tewasnya pejabat tinggi anti Amerika dan Sekutunya.

Berbagai organisasi yang dianggap teroris oleh Amerika melakukan protes terang terangan.

Bahkan ada salah satu pihak yang mengancam akan melakukan serangan langsung kepada Israel.

Milisi penguasa Yaman, Houthi, dan kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, buka suara serta berteriak keras.

Baca Juga :  Negara Donor Hentikan Dana Bagi UNRWA, Perdana Menteri Palestina Buka Suara Agar Segera Dicairkan

Hal itu disebabkan karena serangan Israel yang menewaskan pemimpin Ismail Haniyeh.

Hal ini dilontarkan saat kedua kelompok itu masih bersitegang dengan Tel Aviv akibat serangan ke Gaza.

Anggota Biro Politik Houthi, Mohammed Ali Al Huthi, murka terhadap serangan itu seraya menyebutnya tindakan “teroris dan kriminal”.

Baca Juga :  Negara Dengan Jumlah Penduduk Terbanyak di Dunia Versi Data Worldometers Tahun 2023

Ia menyebut serangan itu melanggar kaidah kemanusiaan dan juga aturan hukum.

“Menargetkannya adalah kejahatan teroris yang keji dan pelanggaran hukum dan nilai-nilai ideal yang mencolok,” tulisnya di akun X resmi yang dikutip AFP.

Berita Terkait

Sangsi Terhadap Sudan Diperpanjang PBB Selama Satu Tahun ke Depan, Berupa Larangan Perjalanan, Pembekuan Aset, dan Embargo Senjata
Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban
Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA
PBB Berkomitmen Untuk Melanjutkan Pekerjaan di Gaza Meskipun Memiliki Resiko Kehilangan Nyawa
Rusia Akan Diundang Ukraina Untuk Menghadiri Konferensi Penyelesaian Sengketa Perang
Petaka Menyerang Anak Anak di Negara Sudan Karena Perang dan Penyakit, UNICEF Meminta Bantuan Masyarakat Internasional
Iran Menabuh Genderang Perlawanan Terhadap Israel dan Memastikan Pembalasan Tanpa Kompromi
Donald Trump Menolak Kendaraan Listrik Meskipun Sudah Mendapat Dukungan Dari Elon Musk, Isu Perubahan Iklim Hanya Berita Bohong

Berita Terkait

Kamis, 12 September 2024 - 22:54 WIB

Sangsi Terhadap Sudan Diperpanjang PBB Selama Satu Tahun ke Depan, Berupa Larangan Perjalanan, Pembekuan Aset, dan Embargo Senjata

Senin, 2 September 2024 - 18:37 WIB

Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban

Jumat, 30 Agustus 2024 - 14:54 WIB

Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA

Kamis, 29 Agustus 2024 - 17:38 WIB

PBB Berkomitmen Untuk Melanjutkan Pekerjaan di Gaza Meskipun Memiliki Resiko Kehilangan Nyawa

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 17:18 WIB

Rusia Akan Diundang Ukraina Untuk Menghadiri Konferensi Penyelesaian Sengketa Perang

Berita Terbaru