Negara ini bermimpi mau memberantas korupsi tetapi membiarkan penimbun BBM bisa seenaknya saja mengisi dan mengambil subsidi rakyat.
Penjelasan logis ini didasari oleh analisa sosial yang dilakukan dari beberapa daerah di Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketika kami akan mengisi pertalite di SPBU hampir di beberapa kabupaten, ternyata sudah ada para penimbun yang menyamar dengan menggunakan motor tangki besar.
Suzuki Thunder selalu digunakan penimbun bensin karena kapasitas tangkinya besar bisa muat 15 liter, tetapi jika dimodifikasi maka motor itu akan menampung 25 liter sekali isi.
Artinya dia ( penimbun itu ) sudah bekerja sama dengan petugas SPBU untuk mencuri hak hak rakyat lain dalam bentuk subsidi BBM untuk memperkaya diri sendiri.
Yang mebuat aneh adalah mereka berani dengan terang terangan mengisi melebihi jumlah yang sudah ditetapkan oleh negara.
Rakyat Diam Melihat Haknya Dicuri
Ketika membahas penimbunan BBM kita pasti akan menemukan beberapa peristiwa yang lucu secara sosial tetapi bejat secara moral.
Lucu secara sosial yang kami maksud dalah betapa tabahnya pengendara motor dan mobil yang menunggu antrian penimbun yang notabene sudah mencuri hak rakyat.
Yang tidak kalah heboh lagi adalah ketika yang mencuri berlama lama dibawah atap karena mengisi BBM, sedangkan yang dicuri haknya malah diam dibawah terik matahari sambil menunggu antrian.
Nyaris tidak ada perlawanan sedikitpun dari rakyat ketika menyaksikan segelintir maling yang mencuri hak subsidi BBM milik mayoritas masyarakat secara terang terangan.
Apakah negeri ini sudah buta dengan keadilan,,,???.
Apakah negeri ini mencetak maling uang rakyat,,,???.
Atau janagan jangan rakyat kita lagi menjalani ritual spiritual yang menggunakan pola pikir selalu ada tuhan yang akan membalas..biarkan tuhan membalas,,semua pasti ada balasan ,,,
Kalau kita menganalogikan secara sederhana kita melihat pencurian sambil mengamati balasan yang akan diberikan tuhan kepada maling tersebut.
Kita terus berdialektika dengan peperangan pikiran karena terinfeksi oleh peristiwa pencurian hak rakyat tersebut, sedangkan bisa jadi tuhan tidak membalas perlakukan maling tersebut karena yang beriman membiarkan pencuri itu melakukan aksinya.
Penangkap Maling Ikut Antri Menunggu Pencuri BBM
Lagi lagi ada peristiwa yang membuat kita tertawa geli sambil meminta ampun kepada tuhan karena melihat kebodohan.
Ditengah panas hari yang sangat terik dan menyengat kulit terlihat beberapa gerombolan pencuri subsidi BBM sedang antri sesuai dengan prosedur.
Ada yang bertingkah seperti tidak bersalah, ada yang membusungkan dada seakan tidak sadar kalau mereka adalah maling subsidi rakyat atau sama dengan koruptor, terus ada juga yang seakan akan menantang pengendara lain yang mengeluh dibelakangnya.
Nah ini dia kebodohan yang hendak kami ceritakan, ketika ada manusia yang dipercaya oleh Negara untuk menegakkan kebenaran dan hukum dengan diberi seragam serta bayaran yang tinggi, justru hanya diam bersama kebodohannya berada dibawah matahari yang menyengat sambil menunggu pencuri selesai menjalankan aksinya dalam mengambil hak orang lain.
Seragam dan bayaran seakan tidak berguna karena tidak mampu menangkap maling penindas rakyat yang jelas jelas mencuri subsidi BBM rakyat secara terang terangan didepannya.
Melihat peristiwa seperti ini rakyat semakin tidak percaya terhadap supremasi hukum, rakyat juga tidak merasakan kehadiran hukum ditengah pencurian subsidi BBM, jangankan menangkap pencurinya, melanggar antrian si Maling saja penegak hukum itu tidak mampu. hahahahahaaaaaaa
Jangan Mimpi Melawan Korupsi
Melihat penjabaran peristiwa diatas sepertinya keinginan pemerintah dan Negara untuk melawan korupsi hanya sebuah halusinasi.
Kalau ditarik kedalam ruang politik keinginan melawan korupsi hanya agitasi dan propaganda dengan berbagai rekayasa sosial untuk mendapat simpati masyarakat yang menginginkan pencuri ditembak kakinya.
Ketika sudah mendapatkan kekuasaan maka dia sekan akan mau memberantas korupsi yang bernilai besar dan merugikan negara.
Pola pikir yang berlebihan ketika mau memberantas korupsi besar tetapi membiarkan pencurian subsidi BBM rakyat terus didiamkan seakan akan masyarakat dilatih untuk diam dan membiarkan haknya dicuri, para penegak hukum lupa dengan tugasnya untuk menegakkan hukum dan aturan sehingga dia rela antri kepanasan dan para karyawan (petugas SPBU) yang bekerjasama dengan pencuri lupa kalau dia juga bagian dari aksi pencurian hak hak subsidi BBM warga negara.
Atau seakan akan tidak ada pasal yang mengatur bahwa pencurian subsidi BBM merupakan salah sau tindak kejahatan, karena tidak jarang kantor si penegak hukum jaraknya tidak jauh dengan lokasi pencurian BBM.
Seandainya negara bisa menjamin tidak adalagi pencurian BBM yang dilakukan secara terang terangan dimata rakyat maka kita bisa optimis pemberantasan korupsi bisa maksimal.
Atau para pencurinya sudah naik kasta dengan menggunakan mobil dalam menjalankan aksinya karena hasil mencuri selama beberapa bulan atau tahun ditabung untuk memberi kendaraan roda 4.
Hhhuuuffffttttt,,,,,, Sepertinya pencurian subsidi BBM ini bisa jadi kutukan dari tuhan yang memang diciptakan tetapi tidak bisa diselesaikan apalagi dihapuskan.
Penulis.
Wahyu Prasetya
Pengamat Sosial Masyarakat Sandal Jepit