Langkah gokil ketum KPGSI ( Kesejahteraan Profesi Galian Seluruh Indonesia) yang hanya manusia pemilik ilmu cumpen, tetapi Insya Allah bakal cukup jadi wasilah kemakmuran untuk semua warga Negara Indonesia.
Satu hal yang paling penting dalam ber negara itu semua agenda harus teruji: bila terbukti baik dilanjutkan dan yang sudah terbukti gagal wajib ditinjau kembali.
Contoh:
Karena korupsi sudah terbukti tidak bisa diberantas sampai tuntas, mestinya lebih fokus pada proteksi cegah tangkal dan segera terapkan konsep praktis anti gagal ala facebook jannur kpgsi.
SDM Indonesia memiliki segudang gelar tinggi tetapi mengapa sila ke 5 nggak pernah kelar, artinya ada yang kurang praktis atau konyol.
Akibat kebebasan los dol dan kinerja kabinet tanpa batas waktu target capai inilah biang kerok penyebab kinerja Pemerintah lambat, *kesejahteraan bagi wong cilik terabaikan*.
Bila KMP ( Kabinet Merah Putih ) tidak terapkan strategi ala konsep Presiden RI ke 2, membangun Indonesia laksana melukis di atas gundukan debu kegagalan jilid 8 pun belum tentu dapat di hindari.
Sebelum reformasi 4 Sila sudah selesai pasca tragedi reformasi 1998, Sila ke 5 masih menjadi pekerjaan rumah ( PR ) buat kabinet merah putih.
Note:
Meyakini sesuatu yang kita masih ragu itu artinya memaksa kebodohan diri tetap bertahan, sebaliknya bila baru percaya setelah ada bukti maknanya tidak perlu ilmu anak TK juga bisa bro.
Siapa sesungguhnya penghambat Indonesia tinggal landas, mereka para penghalang RUU perampasan aset sekali gus juara pra peradilan KPK.
Ini model bisnis terbarukan paling paten anti boncos belum pernah ada sebelumnya, bukan visi misi narasi biasa, *tetapi anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa* untuk kemakmuran bagi seluruh Rakyat Indonesia.
Seberapa pelit negara kepada Rakyatnya bila di tinjau dari terminologi ilmu ekonomi, rakyat tidak akan mapan karena santunan atau subsidi tetapi tarap hidup rakyat bakal melejit mana kala di ciptakan kesetaraan hak terhadap pendapatan.
Sesibuk apa pun kabinet seyogianya pak Menteri *segera sampai kan kutipan ini kepada Presiden* agar kesetaraan hak hidup layak segera bisa menjadi milik semua warga bangsa Indonesia.
Demikian solusi untuk Negeri kami papar kan, eranya giliran dari rakyat oleh KMP untuk rakyat meski usulan dari purna, jika ada potensi meng hambat kemakmuran bagi wong cilik sebaiknya wajib di tolak saja.
Indonesia lambat maju bukan karena banyaknya kejahatan semata, tapi terutama akibat ide baik dari rakyat jelata lambat dapat perhatian.
Mungkin kah misi yang begitu indah buat semua orang ini tidak terealisasi?
Tidak mungkin jika para tokoh senior memiliki prinsip seperti pak Prabowo ( sejuta kawan kurang 1 musuh kebanyakan ) dan *Pemegang Kedaulatan Tertinggi Republik Indonesia (PKT RI ) pun tidak akan pernah berhenti sebelum misi ini betul betul terlaksana,* atas atensi dan perhatiannya kami haturkan terimakasih.
Indonesia, 1 juni 2025.
TTD
LARDI DAHONO KETUM KPGSI, PHONE / WA:082221216755.