Musibah yang datang dari berbagai multi dimensi kembali menghantam Palestina.
Selain perang dengan Israel yang sudah berlangsung sejak tahun lalu hingga sekarang.
Kali ini dana bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palesina juga dihentikan oleh negara donor.
Padahal dana tersebut dibutuhkan untuk menunjang kelangsungan hidup para pengungsi.
Sikap Negara Arab
Dihentikannya bantuan kemanusiaan oleh lembaga donor mengundang perhatian internasional.
Bahkan sebelumnya Perdana Menteri Palestina juga berharap agar bantuan tersebut segera cair.
Tetapi negara-negara Arab membantu dengan menjembatani problem keuangan yang terjadi.
Tercatat bahwa Sembilan negara yang menangguhkan anggaran untuk UNRWA pada saat ini.
Mereka mendonasikan hampir 60% dari total anggaran UNRWA yakni pada tahun 2022.
UNRWA merupakan pemasok utama makanan, air bersih, dan tempat penampungan.
Bagi masyarakat sekitar Gaza yang menjadi korban perang Israel-Hamas hingga sekarang.
Israel : UNRWA Bagian Hamas
Dihentikannya bantuan kemanusiaan bagi UNRWA seiring dengan tuduhan dari Israel.
Mereka menuduh lembaga UNRWA sebagai pihak yang terlibat dalam perang di Gaza.
Ternyata Israel sejak lama mengecam UNRWA dan menuduhnya telah berkolaborasi dengan Hamas.
Serta mempertahankan krisis pengungsi Palestina yang berlangsung selama 75 tahun.
Bahkan Pemerintah Israel menuduh Hamas dan kelompok-kelompok militan lainnya.
Memanfaatkan dana bantuan dan menggunakan fasilitas dari PBB untuk operasi militer.
PBB: 12 Staf UNRWA Terlibat
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menelusuri tuduhan Israel dan mengatakan bahwa.
Tercatat sebanyak 12 pegawai yang dituduh mengambil bagian dalam serangan Hamas.
Sembilan orang langsung dipecat, satu orang tewas, dan dua orang lainnya masih dalam proses identifikasi.
Antonio mengatakan mereka akan dimintai pertanggungjawaban melalui tuntutan pidana.
Perselisihan UNRWA tercipta saat Mahkamah Internasional pada hari Jumat lalu (19/1/2024).
Memutuskan Israel untuk melakukan langkah terbaik agar membatasi kematian dan kehancuran.
Terkait serangan militer ke Gaza serta memfasilitasi lebih banyak bantuan kemanusiaan.