Badan Pangan Nasional Bermitra Dengan Pemuda Untuk Tidak Boros Pangan, Dengan Aktifitas Sosial

- Jurnalis

Selasa, 30 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Swasembada pangan menjadi cita cita Negara Indonesia yang memiliki tanah dan lahan yang luas.

Karena kebutuhan pangan rakyat harus dipenuhi agar tidak terjadi keresahan yang mengancam stabilitas nasional.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) menggandeng pemuda untuk menumbuhkan perilaku stop boros pangan.

Yakni mendorong kebiasaan konsumsi yang lebih bijak demi ketahanan pangan yang berkelanjutan.

“Pelajaran Stop boros pangan harus dijadikan budaya dan itu dimulai semenjak dini.

Mengingat peran millenial sangat penting dalam mendorong dan menumbuhkan kesadaran perilaku stop boros pangan.

Untuk mencegah sisa pangan,” kata Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas Nyoto Suwignyo dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Baca Juga :  Sinopsis Film Godzilla x Kong: The New Empire, Shimo Lawan Yang Sangat Hebat Dan Sulit Dikalahkan

Sosialisasi Gerakan Selamatkan Pangan (GSP) melalui kegiatan Stop Boros Pangan.

Dilakukan Bapanas sebagai upaya pencegahan food waste (sisa pangan) serta perubahan perilaku masyarakat.

Bapanas menggencarkan sosialisasi stop boros pangan melalui tulisan, konten video kreasi.

Hingga inovasi pengolahan pangan berlebih menjadi varian menu baru sebagai upaya menarik anak-anak muda untuk bisa bergerak mendukung upaya itu.

“Kolaborasi dengan berbagai stakeholder adalah kunci utama dalam menyelesaikan masalah pangan dan gizi.

Serta peran generasi muda sangat penting di dalam upaya pencegahan sisa pangan” ucap Nyoto.

Sebelumnya, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengajak seluruh masyarakat untuk tidak membuang-buang makanan.

Baca Juga :  Kata Mutiara Persembahan Organisasi Kesejahteraan Profesi Galian Seluruh Indonesia (KPGSI) Kepada Yayasan Suara Petani Indonesia

“Mari kita membiasakan untuk tidak membuang-buang makanan yang ada di meja makan, kosongkan piring dan habiskan makanan yang ada,” kata Arief.

Arief menjelaskan bahwa menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Bappenas.

Sisa dan Susut Pangan (SSP) terbesar di Indonesia terjadi di sub-sektor tanaman pangan terutama padi, diikuti oleh hortikultura (sayur dan buah-buahan).

Sebelumnya, Bapanas menggelar Festival Pangan Nusantara dalam rangka memperingati 3 tahun Bapanas.

Yang berlangsung di Plaza Timur Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta pada Minggu (28/7).

Kegiatan itu sekaligus kampanye stop boros pangan yang juga dirangkaikan dengan beberapa kegiatan pangan.

Berita Terkait

Peran Petani dalam Membangun Kemajuan Bangsa: Pilar Ketahanan dan Kedaulatan Nasional
Catatan Harian Indra Aden, Keberadaan Pemikir Menentukan Kualitas Peradaban Bangsa
Kata Mutiara Persembahan Organisasi Kesejahteraan Profesi Galian Seluruh Indonesia (KPGSI) Kepada Yayasan Suara Petani Indonesia
Undang Undang Terkait Penanggulangan Bencana Perlu Direvisi, Berikut Pernyataan Legislator RI
Tumbangnya Hegemoni, Jangan Jadikan Kekuasaan Untuk Penindasan
MK Tetapkan Peraturan Terbaru Tentang Perkawinan, Yang Penting Percaya Kepada Tuhan Yang Maha Esa
Pejabat Pemprov Bengkulu Diperiksa KPK Terkait Uang Serangan Fajar Saat Pilkada
600 Personel Brimob Ditugaskan di Tiga Provinsi Untuk Mengamankan Pilkada 2024

Berita Terkait

Kamis, 15 Mei 2025 - 23:24 WIB

Peran Petani dalam Membangun Kemajuan Bangsa: Pilar Ketahanan dan Kedaulatan Nasional

Jumat, 18 April 2025 - 23:20 WIB

Catatan Harian Indra Aden, Keberadaan Pemikir Menentukan Kualitas Peradaban Bangsa

Sabtu, 29 Maret 2025 - 01:56 WIB

Kata Mutiara Persembahan Organisasi Kesejahteraan Profesi Galian Seluruh Indonesia (KPGSI) Kepada Yayasan Suara Petani Indonesia

Kamis, 27 Maret 2025 - 00:01 WIB

Undang Undang Terkait Penanggulangan Bencana Perlu Direvisi, Berikut Pernyataan Legislator RI

Rabu, 22 Januari 2025 - 13:23 WIB

Tumbangnya Hegemoni, Jangan Jadikan Kekuasaan Untuk Penindasan

Berita Terbaru

Nasionalis

Manusia Methodologis dan Bangkitnya Soekarnoisme

Sabtu, 14 Jun 2025 - 11:33 WIB