Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi merubah kondisi sosial dan kebiasaan masyarakat.
Tidak hanya dalam hal informasi dan telekomunikasi saja tetapi bidang otomotif juga berkembang pesat.
Jika dahulu dan sekarang kendaraan menggunakan bahan bakar minyak, bsa jadi selanjutnya akan memakai listrik.
Kendaraan listrik (EV) tumbuh pesat dan mencuri perhatian negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN) dan Jepang.
Keduanya negara kini sepakat bergandengan tangan, bersatu menghadapi dominasi China di pasar EV.
Disatu sisi pihak ASEAN memiliki keunggulan yaitu sebagai basis produksi mobil yang kuat.
Perusahaan raksasa otomotif Jepang seperti Toyota dan Honda telah lama bercokol di kawasan ini.
Tercatat bahwa perusahaan tersebut mampu memproduksi tahunan mencapai lebih dari 3 juta kendaraan.
Penjualan 80% dari produksi tersebut diekspor ke Timur Tengah dan wilayah lainnya.
Kondisi ini menjadikan ASEAN berperan sebagai pemain penting dalam rantai pasok global otomotif.
Dalam perjalanannya kolaborasi ini tak hanya mengejar dari sisi kuantitas produksi saja.
ASEAN dan Jepang telah merancang strategi bersama yang komprehensif diantaranya.
Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja otomotif
Jepang akan menggelontorkan dana sebesar 140 miliar yen atau sekitar Rp 18,9 triliun.
Tujuannya yaitu untuk pelatihan para pekerja pabrik dan pemasok komponen dengan keterampilan digital terdepan.
Keterampilan ini sangat penting untuk menghadapi era disrupsi yang dibawa oleh kendaraan listrik.
Produksi Hijau
Fokus kerja sama ini adalah pengurangan emisi karbon di seluruh rantai produksi mobil.
Teknologi canggih Jepang akan diimplementasikan untuk mengukur dan menekan emisi CO2.
Selain itu, penggunaan energi terbarukan akan digalakkan untuk mewujudkan produksi yang lebih berkelanjutan.
Pengamanan Sumber Daya Mineral
ASEAN dan Jepang akan bekerja sama mengamankan ketersediaan bahan mineral penting untuk baterai mobil listrik.
Selain itu, riset mengenai daur ulang baterai juga akan menjadi perhatian utama.
Membangun Citra Ramah Lingkungan
Kemitraan ini akan melahirkan kampanye pemasaran global yang menyoroti praktik ramah lingkungan di industri otomotif ASEAN.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan ekspor dan menarik minat konsumen global yang semakin memperhatikan kelestarian lingkungan.
Prediksi Pasar
Dengan bersatu, ASEAN dan Jepang dapat memperoleh data berharga dan prediksi akurat.
Mengenai masa depan pasar mobil global, termasuk tren di negara berkembang, hingga tahun 2035.
Langkah strategis ini menjadikan ASEAN dan Jepang sebagai pemain tangguh di arena persaingan kendaraan listrik global.
Kolaborasi keahlian dan komitmen terhadap kondisi lingkungan menjadi senjata ampuh mereka dalam menghadapi persaingan khususnya dari China.