Anak Petani Bisa Menjadi Kaya Raya Melalui Wirausaha dan Pendidikan Bermutu, Jangan Tinggalkan Dunia Pertanian

- Jurnalis

Sabtu, 31 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Sahdan Ketua Yayasan Suara Petani Indonesia Cabang Bojonegoro

Foto Sahdan Ketua Yayasan Suara Petani Indonesia Cabang Bojonegoro

 

 

Penyumbang terbesar sumber daya manusia (SDM) yang disebut sebagai petani, anak petani serta buruh tani mayoritas lahir dari perkampungan, pedesaan, sedikit sekali yang lahir dari perkotaan.

Namun sungguh ironis sekali masih belom ada satu desa di Republik Indonesia yang menggaungkan diri sebagai negara Agraris ini karena tidak memiliki petani berdayasaing, petani mandiri bahkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.

Sehingga tidak heran jika banyak pemuda pemuda desa atau pedalaman yang meninggalkan kampung halaman dan banyak mengadu nasib dikota -kota bahkan didunia rantauan.

Desa sebagai penyumbang generasi penerus bangsa terbesar hampir tidak satupun yang mampu melahirkan pokok pikiran anak desa menjadi wirausaha atau interpreinershif.

Daripada Anggaran  Dana Desa ( ADD) dibuat untuk sesuatu yang lahir dari kepentingan elitis yang dibuat buat seolah olah prorakyat, mendingan aparatur desa bijak berpikir bagaimana caranya menciptakan 1-5 pemuda desa menjadi pengusaha setiap tahunnya, ini akan berdampak secara signifikan karena bisa membuat wahana peluang kerja baru, sudah barang tentu akan timbul pertanyaan bagaimana sistem pendanaannya? Model  pendanaan dibuat sistem bergulir tidak mulu pada satu orang akan tetapi terus berputar ketika.

Baca Juga :  Bencana Banjir Merendam Tujuh Kecamatan di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan

Diera yang serba sempit ini jikalau ditinjau dari tingginya angka kemiskinan, pengangguran maka peluang berdikari dalam bidang ekonomi sangat sulit terwujud jika tanpa sentuhan pemerintah desa.

Ekonomi rumah tangga harus terwujud dalam bentuk setiap satu orang anggota keluarga ada yang menekuni bidang usaha, baik itu hasil produksi sekililing atau produksi antar dukuhan, setelah ini berjalan maka baru kemudian pemerintah menciptakan pasar kolektif yang dikelola langsung oleh generasi muda.

Menciptakan lapangan kerja baru di tingkat pedesaan susah – susah gampang, tinggal kita punya kemauan untuk maju atau tidak.

Baca Juga :  Semangat Hari Kebangkitan Nasional Dalam Dunia Pertanian

Keuntungan dari menciptakan pengusaha yang berbasis rumah tangga maka secara tidak langsung mata rantai tengkulak akan berkurang.

Kaum cerdik pandai yang nampak saat ini kurang begitu nyaman tinggal alias beraktivitas di kampung, dengan adanya sistem perekenomian tingkat desa dikelela oleh anak anak muda, maka akan mempermudah untuk mencapai kemajuan serta kemandirian.

Kerangka dalam menciptakan ruang hijau ditingkat pedesaan butuh kreativitas generasi emas yang dimana saat ini kurang begitu terlibat.

Porsi partisipasi kaum muda sangat rendah, hal ini dapat dilihat pemerintah desa yang masih diisi sanak keluarga lurah atau orang orang yang berduit, sekali lagi ini bukan desa para rente.

Penulis
SAHDAN
Ketua Yayasan Suara Petani Indonesia
Cabang Bojonegoro

Berita Terkait

Demi Bangsa dan Negara Indonesia Saatnya Kaum Jelata Bicara Fakta, Tolak Segala Bentuk Gerakan Yang Menciderai Pilihan Rakyat
Kebijakan Salah Sasaran Cerminan Ketidakbecusan Pengelolaan Keuangan Negara, Harus Dilakukan Revolusi Skala Prioritas
TRAGEDI FILOSOFIS PANCASILA 1 JUNI
Peran Marhaenis di Tengah Gempuran Media Digitalisasi, Antara Peluang dan Ancaman Masa Depan
Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Harus Perintahkan Penyuluh Untuk Mendampingi Petani, Jangan Hanya Sibuk Urusi Administrasi
Jas Merah Berdarah, Jangan Sekali Kali Melupakan Sejarah dan Belajarlah Dari Sejarah
REALISME SOSIAL
REALISME SOSIAL dan POTRET REALITAS

Berita Terkait

Jumat, 6 Juni 2025 - 14:42 WIB

Demi Bangsa dan Negara Indonesia Saatnya Kaum Jelata Bicara Fakta, Tolak Segala Bentuk Gerakan Yang Menciderai Pilihan Rakyat

Kamis, 5 Juni 2025 - 08:33 WIB

Kebijakan Salah Sasaran Cerminan Ketidakbecusan Pengelolaan Keuangan Negara, Harus Dilakukan Revolusi Skala Prioritas

Minggu, 1 Juni 2025 - 00:09 WIB

TRAGEDI FILOSOFIS PANCASILA 1 JUNI

Sabtu, 31 Mei 2025 - 22:43 WIB

Anak Petani Bisa Menjadi Kaya Raya Melalui Wirausaha dan Pendidikan Bermutu, Jangan Tinggalkan Dunia Pertanian

Sabtu, 31 Mei 2025 - 09:27 WIB

Peran Marhaenis di Tengah Gempuran Media Digitalisasi, Antara Peluang dan Ancaman Masa Depan

Berita Terbaru

Nasionalis

Manusia Methodologis dan Bangkitnya Soekarnoisme

Sabtu, 14 Jun 2025 - 11:33 WIB